Pelumas atau oli menjadi bagian terpenting dalam pemeliharaan mobil. Dalam hal ini, Anda harus memperhatikan jenis oli yang dipasarkan, sebab masing-masing oli sudah dirancang untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Salah satunya oli diesel Idemitsu yang ditujukan untuk mobil bermesin diesel.
Sayangnya, beberapa orang kurang memperhatikan jenis oli yang hendak digunakan sehingga menyebabkan gangguan hingga kerusakan. Hal ini terjadi juga pada pemakaian oli diesel yang kerap disamakan dengan oli mesin bensin. Kira-kira, dampak apa yang akan dirasakan mobil bermesin diesel yang dipaksa memakai oli bensin?
Dampak penggunaan oli bensin pada mesin diesel
Direktur PTT Oil Indonesia, Alvin Suwarna, mengatakan bahwa mesin diesel dapat menghasilkan temperatur sekitar 120oC saat bekerja. Angka ini lebih tinggi dibandingkan mesin bensin yang hanya mencapai maksimal 90oC. Dengan kata lain, menggunakan oli bensin pada mesin diesel hanya akan meningkatkan pemakaian pelumas, sebab oli akan cepat habis akibat suhu tinggi. Komponen dalam mesin juga akan cepat aus dan berkarat.
Nurudin, Junior Technical Specialist Rotating Equipment & Gas Engine Pertamina Lubricant, menambahkan dampak lain dari pemakaian oli yang tak sesuai dengan mesin. Oli mesin dirancang untuk mesin berkarakter putaran tinggi dan mengandung zat aditif seperti detergent serta dispersant yang jumlahnya lebih sedikit dari oli diesel. Jika dipakai pada mesin diesel, jelaga yang dihasilkan tak akan ternetralisasi dan larut dengan baik karena hasil pembakaran lebih banyak.
Meski demikian, pemakaian oli mesin bensin pada mesin diesel diizinkan dalam situasi terpaksa. Hanya saja penggantiannya harus dilakukan dengan cepat. Kalau terlalu lama ditunda, mesin akan jebol gara-gara zat aditifnya habis di tengah jalan.
Dampak penggunaan oli diesel pada mesin bensin
Bagaimana kalau situasinya dibalik? Apa yang akan terjadi apabila Anda memakai oli diesel pada kendaraan bermesin bensin?
Berbanding terbalik dengan oli mesin, oli diesel mengandung detergent dan dispersant lebih banyak. Keduanya berfungsi sebagai pelarut jelaga hasil pembakaran bahan bakar solar. Jadi, kalau dipakai untuk mesin bensin, maka komponen tersebut akan mendapatkan kadar detergen berlebih. Jika Anda membiarkannya dalam waktu lama, detergen yang terbuat dari bahan kalsium dan magnesium akan menciptakan kerak berwarna putih pada piston.
Kerak tadi lantas akan menghambat disipasi, proses pelepasan panas pada piston mesin. Gangguan ini yang menghambat pendinginan pada komponen tadi, bahkan dapat memicu self-ignition atau knocking yang merusak mesin. Dalam kasus terburuk, usia mesin pada mobil Anda akan memendek dan mengganggu kenyamanan berkendara.
Bagaimana, sudah bisa membedakan pemakaian oli mesin bensin dan oli diesel? Setelah menyimak artikel ini, pastikan Anda lebih hati-hati saat menentukan jenis oli untuk mesin mobil!